Simalungun | DelikSumut – Menejemen PTPN IV Regional I Kebun Bangun mengambil alih lahan yang sempat akan diserobot oleh warga. Lahan warga tersebut berbatasan langsung dengan perkebunan kelapa sawit milik PTPN yang berada di Blok C17, Afdeling II, Nagori Pematang Gajing, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun.
Sunggul Wandi Sihaloho, Menejer Kebun Bangun yang ditemui di lokasi penertiban lahan menyebutkan, dugaan pengambil alihan lahan ini terjadi sejak beberapa hari yang lalu, dimana pemilik lahan yang diketahui berninisial MN menutup parit yang merupakan pembatasa antara lahan wilik warga dengan perkebunan.
“Parit ditutup dan dipasang gorong-gorong di bawahnya, akan tetapi karena areal yang dibersihkan warga masuk ke dalam HGU. Maka dari itu kami dari menejemen melakukan penertiban dan mengembalikan kondisi lahan sebagaimana semestinya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, warga tersebut juga merusak patok pilar yang menjadi pembatas antara lahan perkebunan dengan lahan masyarakat. “Patok pilar yang menjadi pembatas sudah dirusak dan kami temukan di dalam parit. Dan saat ini sudah kami pasang kembali,” tambahnya.
Orang nomor satu di menejemen Unit Kebun Bangun ini berharap agar warga sama-sama menjaga apa yang menjadi hak masing-masing. “Tindakan yang kami ambil adalah untuk mengembalikan kondisi parit seperti semula, dan persoalan ini sudah kami sampaikan ke Kantor Direksi di Medan. Bahkan sampai saat ini HGU Kebun Bangun masih aktif,” katanya, Jumat (28/06/2024) sore.
Sementara itu, Ramces Pandiangan. SH, MH konsultan hukum, PTPN IV Regional I menyebutkan saat ini HGU PTPN IV Regional I Kebun Bangun masih aktif dan pihaknya hanya mempertahankan hak yang semestinya. “Sesuai arahan dari pimpinan perkebunan supaya dikembalikan seperti semula dan sampai saat ini kita belum melaporkan ke pihak berwajib, kami hanya sebatas mengembalikan lahan sebagaimana semestinya tanpa mengurangi lahan pihak manapun,” jelasnya.
“Pengerjaan ini (Penutupan parit), sudah dikerjakan mereka mulai semalam. Tepatnya tadi malam mereka menutup parit yang menjadi batas perkebunan. Apa yang negara berikan itulah yang akan kita jaga,” tutupnya.
Pantauan awak media, untuk mengantisipasi adanya keributan saat proses pengembalian parit terlihat puluhan petugas pengamanan kebun PTPN IV Regional I Kebun Bangun melakukan pengawalan, sementara pihak perkebunan harus menggunakan excavator untuk menggali kembali parit dan mengangkat gorong-gorong yang sempat dipasang oleh pemilik lahan. Selama proses pemertiban, tak terlihat adanya pemilik lahan dan hanya beberapa orang pekerja serta alat berat yang digunakan untuk meratakan lahan. (PN)