Karena Tidak Pakai Baju Hitam Putih Seorang Anak Dipulangkan Satpam SMK Negeri 5 Batam Saat Mendaftar Masuk Sekolah

Batam|Deliksumut.com

SMK Negeri 5 Kota Batam terlihat mempersulit siswa yang hendak mendaftarkan diri untuk bersekolah di sekolah tersebut.

Seorang anak bernama Arya bersama ibunya datang ke SMK Negeri 5 Batam yang berlokasi di Dapur 12, kecamatan Sagulung. Kedatangannya disambut oleh petugas keamanan sekolah yang bernama Tigor.

Tigor langsung menyuruh Arya untuk pulang mengganti baju yang dikenakannya menjadi hitam putih atau pakaian sekolah SMP.

“Silahkan pulang dan ganti bajunya dulu. Pakai baju hitam putih atau baju sekolah SMP baru datang kemari,” kata Tigor kepada calon siswa SMK Negeri 5 Batam itu saat berada di depan pintu gerbang sekolah, Jumat (13 Juni 2025) sekitar pukul 11:05 WIB.

Sementara terlihat Arya berpakaian rapi dan formal layaknya seorang anak yang disiplin. Mendengarkan celotehan dari Tigor itu membuat jurnalis media ini melontarkan kata-kata untuk bertanya. Kenapa anak itu disuruh pulang sementara berpakaian rapi bukan berpakaian acak-acakan seakan-akan bajingan? Apakah SMK Negeri 5 Batam ini sebagai lembaga pendidikan atau lembaga penyiksaan yang menyusahkan masyarakat yang niatnya belajar supaya cerdas kelak bisa menjadi pemimpin yang bersih di Negara Indonesia?

Seketika itu Tigor menjawab bahwa itu peraturan dari sekolah dan panitia penerimaan siswa di SMK Negeri 5 Batam.

“Nanti bisa datang lagi ke sekolah setelah jam 2 siang untuk mendaftarkan diri,” ucap Tigor.

Selanjutnya Arya datang kembali ke SMK Negeri 5 Batam menggunakan baju kurung dan tiba sekitar pukul 11:50 WIB.

Saat itu Tigor mengatakan bahwa sudah mau tutup pendaftaran sekolah karena sholat Jumat. Mendengarkan hal itu jurnalis media ini yang mendampingi Arya dan ibunya langsung berkata. “Saya tidak mau tahu. Yang penting sekarang Arya bisa sekolah di SMK Negeri 5 Batam ini. Kami sudah menunggu lama karena anda yang menyuruhnya pulang. Jangan-jangan ini trik saudara untuk mempersulit kami supaya mendapatkan uang suap? Jangan kami anda persulit dengan sejuta alasan,” ujar JP jurnalis media ini kepada Tigor.

Tigor membantah bahwa bukan ada maksud untuk mendapatkan uang namun hanya itu peraturan dari sekolah.

“Saya tidak bermaksud untuk mempersulit dan saya hanya menjalankan aturan dari sekolah,” kata Tigor dalam perjalanan yang mengantarkan kami ke ruang posko pendaftaran di kawasan SMK Negeri 5 Batam.

Sementara dalam kesempatan lain, Kepala sekolah SMK Negeri 5 Batam, Hendra Debeni menyebutkan memang setiap calon siswa memang harus berpakaian rapi.

“Memang aturan harus pakaian rapi. Sebaiknya baju hitam putih kalau tidak pakai baju sekolah. Nanti datang aja habis sholat Jumat, suruh aja orangtua datang,” ucap Hendra Debeni melalui sambungan telepon.

Hendra Debeni menyebutkan bahwa tidak seharusnya anak calon siswa itu dipulangkan hanya tidak pakaian putih hitam atau pakaian sekolah.

Penulis: JP

Exit mobile version