Simalungun | DelikSumut – Jumlah yang mengundurkan diri dari Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Anton Achmad Saragih-Benny Gusman Sinaga bertambah.
Setelah simpatisan seperti dari Kecamatan Tanah Jawa, Pematang Bandar, Kecamatan Huta Bayu Raja dan memilih ke Paslon, Radiapoh Hasiholan Sinaga-Azi Pratama Pangaribuan (RHS-AZI).
Kini, Tim Hukum Pasangam Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih-Benny Gusman Sinaga yang mengundurkan diri.
“Ada tujuh orang kami (tim hukum) Anton-Benny yang mengundurkan diri,” jelas Ramot Saragih ketika dikonfirmasi melalui seluler, Rabu (6/11/2024) sekitar jam 19.58 WIB.
Surat pengunduran diri sebagai Tim Hukum telah disampaikan kepada Kepala Sekretariat Tim Pemenangan Paslon Cabup dan Cawabup Simalungun, Anton-Benny nomor urut 2.
“Kami serahkan sama Kepala Sekretariatnya tadi, Imman Nainggolan. Kalau yang tujuh orang mengundurkan diri, saya, Pondang Hasibuan, Benny Girsang,” sebut Ramot seraya mengirimkan foto nama ketujuh yang mengundurkan diri.
Selanjutnya, surat pengunduran diri juga disampaikan ke Bawaslu dan KPU Simalungun. “Karena, ada nama kami dimasukan sebagai tim hukum. Seperti nama saya,” ujar Ramot.
Selain itu, pengunduran diri sebagai Tim Hukum lantaran sampai saat ini tidak ada komitmen. Bahkan, bertemu dengan Paslon Cabup dan Cawabup, Anton-Benny juga belum pernah.
“Sementara, draft pandangan hukum sudah kami persiapkan. Kalau awalnya, kami diajak sama Pak Tagor Siahaan. Tapi, sampai sekarang belum pernah bertemu sama calon,” sesal Ramot.
Terpisah, Tagor Siahaan selaku Direktur Hukum/Badan Advokasi Paslon Cabup dan Cawabup, Anton-Benny ketika dikonfirmasi melalui seluler, membenarkan adanya tim hukum mengundurkan diri. “Iya betul,” jawabnya.
Menurut Tagor, sebenarnya tidak ada penandatanganan surat kuasa khusus. “Justru itu berbeda pandangan dan pemikiran dengan kawan-kawan yang mengundurkan diri,” jelasnya.
Tagor menambahkan, ketika mereka diajak bergabung pada badan bantuan hukum Anton-Benny. Dan, mereka menyetujui. “Kemudian mereka berpikir ada pemberian khusus,” terangnya.
Lalu, lanjut Tagor, disampaikan kepada mereka bahwa ini adalah ruang politik. “Jadi mungkin mereka beda cara pandang,” ucapnya seraya kembali membenarkan bahwa tim hukum yang mengundurkan diri belum pernah bertemu paslon. (PN)