Lestarikan Budaya Batak, Pelajar SMP Negeri 2 Pangururan, Hibur Wisatawan Libur Lebaran Idul Fitri 2025.

Deliksumut.com | Samosir,- Wisatawan yang datang pada hari ke-5 libur lebaran Idul Fitri 2025 di water front city Pangururan, dihibur pertunjukan seni budaya Batak sembari menunggu atraksi air mancur dimulai.

Berdasarkan pantauan, (05/04/2025), Wisatawan yang datang berkunjung mencapai sekitar 1000 orang tampak antusias dan terhibur menyaksikan penampilan seni budaya batak yang dibawakan oleh para pelajar dari sanggar tari SMP Negeri 2 Pangururan.

Para pelajar mengenakan pakaian tradisional ciri khas Batak menampilkan beberapa tarian tor-tor, drama musikal yang di iringi dengan gondang uning uningan yang merupakan musik tradisional suku batak untuk memukau dan memikat para pengunjung.

Pertunjukan semakin meriah, saat dua orang pelajar menyanyikan sebuah lagu batak dan beberapa pengunjung masuk ke area panggung terapung diatas danau Toba untuk menari bersama.

 

Kevin, pengunjung yang datang dari jakarata untuk berwisata ke pulau Samosir mengatakan, terkesan dengan pertunjukan seni budaya yang masih dilestarikan di pulau samosir.

“saya kemari berkunjung untuk melihat sekitaran danau toba, dan saya lihat sangat bagus sekali, dan terutama saya suka pertunjukan tarian tor tor, budayanya sangat tinggi sekali dan masih dilestarikan di pulau Samosir ini, dan menurut saya itu sangat menakjubkan.” kata Kevin saat ditemui deliksumut.com.

Dirinya juga mengaku, merasa senang menyaksikan pertunjukan dan memberikan saran supaya kedepan lebih diperhatikan budaya disamosir untuk menarik minat para wisatawan.

“Kalau saya sendiri sangat senang, karena ini melestarikan budaya yang ada di pulau Samosir, kalau bisa untuk kedepannya lagi harus lebih diperhatikan untuk budaya Samosir ini, supaya pengunjung pariwisata bisa datang kemari untuk melihat sendiri dengan background gunung dan danaunya itu sangat indah sekali.” ungkapnya.

 

“Menurut saya sih budaya yang ditampilkan tadi keren sekali, budayanya masih dilestarikan, anak anak juga kreatif untuk mengembangkan bakat mereka.” kata Eka, seorang gadis berjilbab pengunjung asal pekan baru.

Sementara Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pangururan, Herta Siallagan, S,.PD.,MM
tampak hadir menemani dan mendukung anak didiknya saat ditemui deliksumut.com mengatakan sanggar tari dari sekolahnya tampil di Water Front city atas tawaran dari Dinas Pariwisata sebelum air mancur menari dimulai.

“sanggar tari, ganti gantiannya disini, siapa yang mau dibilang dari dinas pariwisata, jadi tampilnya sebelum air mancur menari.” Kata Herta.

Dirinya juga mengungkapkan walaupun tampil dengan biaya pribadi dan semua peralatan bahkan makan ditanggung sendiri, namun dirinya merasa senang anak didiknya dapat mengembangkan bakatnya dan bisa tampil didepan para pengunjung. dan sumbangan yang diberikan oleh pengunjung diberikan kepada anak didiknya yang ikut dalam pertunjukan.

“Ini biayanya, dari kita untuk kita, jadi untuk pertunjukan, kami yang sediakan sendiri perlengkapapannya, kami pikir ada dipersiapkan seperti soundnya, ungkapnya.

Usai pertunjukan Budaya, dilokasi water front City dilanjutkan dengan Atraksi air mancur menari, untuk tiket masuk pengunjung dikenakan tiket Rp.10.000 bagi masyarakat Samosir dan bagi pengunjung luar Samosir sebesar Rp.20.000 per orang.(Sam86.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *