PW HIMMAH SUMUT Desak KPK, Kementerian BUMN & Kementerian Investigasi Ungkap Dugaan Mark Up PMG 1 Dan Bobroknya Manajemen PT. INL

Medan || Deliksumut.com||

Puluhan masa dari PW HIMMAH SUMUT turun melakukan aksi unjuk rasa menyikapi beberapa hal permasalahan yang ada di PT. INL yang mana PT. INL adalah salah satu perusahaan dibawah naungan Kementrian BUMN dan langsung diawasi oleh Holding Perkebunan Nusantara. Jum’at, 03 April 2024.

Dalam aksi tersebut PW HIMMAH SUMUT menyampaikan beberapa tuntutan yaitu adanya dugaan Mark Up pada saat pembangunan pabrik minyak goreng dan bobroknya manajemen di PT. INL dan mereka meminta serta medorong KPK untuk hadir dan selidiki dugaan mark up pembangunan PMG I PT. INL dimana nominal pagu anggarannya mencapai ±1 triliun rupiah seperti yang dapat di akses juga dibeberapa media massa, tapi seakan akan PT. INL adalah perusahaan yg kebal hukum yang kami duga seperti bahan bagi-bagi kue kekuasaan.

Kamal Nazuli S. selaku Ketua PW HIMMAH SUMUT menyampaikan “Kami meminta Bapak Erik Tohir selaku Menteri BUMN dan Bapak Bahlil sebagai Menteri Investasi untuk tidak tutup mata perihal bobroknya manajemen di PT. INL yang menurut pandangan kami terkesan seperti perusahaan yang sakit.

“Manajemen yang bobrok seperti jelas terjadi, yaitu permasalahan PT. INL dengan beberapa vendor yang berkerjasama di bidang transportasi logistik. Ada beberapa bukti komunikasi pihak PT. INL ke vendor yang kami curigai melakukan kecurangan dan juga kecurangan sepihak ke salah satu vendor dengan menyatakan DO dihentikan karena pimpinan di INL menyatakan adanya pencurian yang dilakukan oleh vendor tersebut dan banyak lagi permasalahan yang mengarah terhadap tidak layaknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memimpin di PT. INL ditingkat supevisior dan manajer”, ucap Kamal.

Ditengarai saat ini PT. INL kesulitan melakukan pembayaran kepada vendor hal ini menunjukkan likuiditas jangka pendek perusahaan yang buruk, ini bisa disebabkan ratio piutang terhadap penjualan yg tinggi atau banyaknya penjualan kredit yang tidak tertagih (bad debt), dimana sebenarnya perusahaan sejenis banyak melakukan penjualan cash ataupun kredit dengan jaminan bank garansi, hal ini juga menyebabkan mereka kesulitan mendapatkan CPO (bahan baku) baik dari PTPN grup ataupun swasta.

Ketua PW HIMMAH SUMUT melanjutkan orasinya “bobroknya manajemen PT. INL termasuk perihal penjualan produk mereka yg terkesan tidak optimal serta seperti adanya kongkalikong yg mengakibatkan produk INL adalah produk yang tidak bisa bersaing, PT. INL adalah salah satu perusahaan yg hadir ditengah cita cita presiden dalam program hilirisasi, sehingga banyaknya harapan masyarakat khususnya sumatera utara terhadap besar dan berjalannya dengan baik roda perusahaan PT. INL, lanjut KNS.

“PT. INL juga mendirikan PMG 2 tanpa kajian yang matang, dimana mereka belum bisa mengoptimalkan penjualan dibandingkan dengan kapasitas produksi pabrik harap ada audit yg dilakukan oleh Auditor External (Independent) yang ditunjuk oleh kementrian BUMN dan Investasi/BKPM untuk mendapatkan hasil yang akuntabel, tandas Aktivis Mahasiswa Sumatera Utara itu.

PW HIMMAH SUMUT menutup aksi damai unjuk rasa ini dengan penekanan bahwa aksi selanjutnya akan dilaksanakan kembali, sekaligus menyampaikan bukti-bukti yang mengarah kepada dugaan manajemen bobrok oknum-oknum nakal yang kemungkinan akan diserahkan kepada pihak terkait seperti Sub Holding Palmco dan juga Holding Perkebunan serta kepada pihak-pihak Aparat Penegak Hukum yaitu Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Kepolisian Sumatera Utara. (Red)

Exit mobile version