Simalungun | DelikSumut – Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menjadi Narasumber dalam seminar Nasional Ketahanan Pangan dalam rangka Dies Natalis Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) ke-60.
Secara resmi, giat seminar tersebut di buka langsung oleh Pj Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Hassanudin, sekaligus menjadi Keynote Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ketahanan Pangan Nasional.
Dalam sambutannya, Pj Gubsu menyampaikan, Kabupaten Simalungun perna menjadi lumbung padi di Sumatera Utara.
“Kedepan bagaimana ini bisa kembali di wujudkan. Kita juga sudah dengarkan langsung dari Bupati Simalungun apa yang menjadi persoalan yakni saluran irigasi yang sudah rusak parah,”ujar Pj Gubsu.
“Kita tetap berupaya bagaimana mengimplementasikan tugas kita sesuai sila ke lima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,”sambung Pj Gubsu.
Menurutnya, ketahanan pangan merupakan bentuk kedaulatan di negara kita khususnya di Provinsi Sumatera Utara ini.
“Jadi kita berharap dan berusaha bagaimana Sumatera Utara ini berdulat Pangan dalam menjaga ketahanan pangan,”ucap Pj Gubsu.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) juga akan mengevaluasi apa yang menjadi persoalan bagi produk dan pemasaran pertanian di daerah Sumut.
“Bagaimana kita bisa mengatur mulai masa tanam dan menjaga persediaan agar tidak terjadi Implasi, dan komoditas penyembuhan inflasi seperti Beras Tomat Bawang Putih,”sebut Pj Gubsu.
“Menurut data yang saya lihat, Simalungun surplus untuk beras dan menjadi Nomor 1 di 34 Kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Menjadi persoalan kita saat ini, defisit bawang merah dan bawang putih,”ucap Pj Gubsu.
Selanjutnya, Pj Gubsu mengatakan, perkembangan indeks ketahanan pangan Provsu Tahun 2021 mencapai 78.3 %.
“Dan pada Tahun 2022 turun di 71.22 %, ini lah yang akan kita bahas selanjutnya bagaimana kita memperbaiki ini,”kata Pj Gubsu.
Sementara itu, Bupati Simalungun saat menjadi narasumber dalam seminar tersebut mangangkat tema
“Program Pemerintah Daerah dalam mendukung Ketahanan Pangan di Daerah”.
Bupati Simalungun menyampaikan,Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah terluas di Sumatera Utara dengan jumlah penduduk sekitar 1 juta jiwa lebih, 70% sumber mata pencaharian masyarakatnya dari sektor pertanian.
“Ketahanan atau kesediaan pangan di Simalungun untuk saat ini sudah terpenuhi. Dan kami juga memprogramkan dana desa sekitar 35% untuk mendukung Ketahanan Pangan dengan jumlah desa 386,”jelas Bupati.
Disamping itu, Pemkab Simalungun juga terus berupaya dan selalu melakukan kajian bagaimana produksi pertanian di Simalungun jelas hilirisasinya. “Karena ini yang sering menjadi persoalan Pertanian kita di Sumatera Utara ini,”ujar Bupati.
Bupati berharap, melalui seminar ini, khusus PIKI bisa menghadirkan investor yang bergerak dalam bidang pertanian.
“Kabupaten Simalungun pernah menjadi lumbung padi atau beras di Sumatera Utara, dan faktor yang menjadikan penurunan adalah masalah jaringan irigasi banyak yang sudah rusak dan sudah lama tidak di benahi,”jelas Bupati.
Tampak hadir antara lain, Ketua DPD PIKI SU Naslindo Sirait, Ketua Umum Inteligensia Kristen Indonesi Badikenita Putri Sitepu, Dirut PT Bank Sumut Babay Parid Wazdi, dari Kementrian Pertanian RI Dr Kadijah EL Raminja, Kepala Perwakilan BI Provsu I G P Wira Kusuma, Dekan Fak. Pertaniaj Unika Medan Prof DR Ir Posman Sitepu, Kadis Pertanian Simalungun Sakban Saragih, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Robert Pangaribuan, para Akademisi dan undangan lainnya.(PN)