Daerah  

Intensifikasi Koordinasi Polres Simalungun dan Pihak Perkebunan untuk Memerangi Pencurian Hasil Bumi

Simalungun | DelikSumut – Dalam upaya mengatasi permasalahan pencurian tandan buah segar kelapa sawit dan getah karet, Polres Simalungun Polda Sumatera Utara menggelar Rapat Koordinasi Penyelesaian Tindak Pidana bersama pihak perkebunan. Bertempat di Aula Andar Siahaan, Mako Polres Simalungun, rapat ini berlangsung pada Senin, 29 Januari 2024, dipimpin oleh Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H. dan diikuti oleh berbagai perwakilan perusahaan perkebunan.

Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari PTPN I, II, dan IV, PT. Flora Surya, PT. Murida, dan PT. Sipef, serta beberapa perusahaan perkebunan lainnya, menunjukkan keseriusan dan dukungan lintas sektor dalam mengatasi kejahatan ini. Rapat ini dijadwalkan mulai pukul 09.30 WIB dan berlangsung sampai selesai, membahas secara intensif langkah-langkah sinergis antara aparat hukum dan stakeholders terkait.

Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, mengemukakan pentingnya koordinasi dan kerjasama erat antara Polres dengan pihak perkebunan dalam mencegah dan menindak tindak pidana pencurian serta mengurangi kerugian yang ditimbulkan. “Kejahatan terhadap hasil bumi bukan hanya merugikan perusahaan tetapi juga perekonomian daerah. Oleh karena itu, upaya bersama menjadi kunci utama dalam pencegahan dan penanganannya,” ungkap AKBP Choky.

Diskusi dalam rapat koordinasi ini juga mencakup strategi pencegahan, peningkatan keamanan di perkebunan, dan metode pemberantasan yang efektif, selain memperkuat jaringan informasi dan komunikasi antara Polres dan pihak perkebunan. Diharapkan dengan adanya rapat koordinasi ini, solusi yang komprehensif dan efektif dapat dihasilkan untuk mengatasi masalah pencurian yang merugikan banyak pihak.

Kehadiran perwakilan dari berbagai tingkatan Polres Simalungun, termasuk Wakapolres, Kabag Ops, Kabag SDM, dan seluruh Kapolsek sejajaran, menegaskan komitmen bersama dalam memerangi tindak pidana di sektor perkebunan. Rapat ini diharapkan menjadi langkah awal dari serangkaian upaya konkrit yang akan dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan perkebunan yang lebih aman dan produktif.(PN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *