Polres Pematangsiantar Hadiri Silaturahmi Dan Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama Jelang Pilkada 2024

Pematangsiantar | DelikSumut – Wakapolres Pematangsiantar KOMPOL Ahmad Wahyudi SH mewakili Kapolres menghadiri Silaturahmi dan Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama Jelang Pilkada 2024 bertempat di Ruang Data Pemerintahan kotamadya Pematangsiantar pada hari Rabu (14/8/2024) pagi pukul 08:30 Wib.

Dalam sambutan tertulis, Walikota Pematangsiantar Dr Susanti Dewayani Sp.A yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan Dra Happy Oikumenis Daily mengatakan, kerukunan beragama memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di tengah masyarakat Kota Pematangsiantar yang beragama.

Keadaan hubungan antarumat beragama yang didasari toleransi, saling pengertian dan saling menghormati menjadi pondasi penting untuk menciptakan suasana yang kondusif faktor kunci dalam mencapai kerukunan tersebut adalah sikap dan perilaku umat beragama, serta kebijakan pemerintah yang mendukung kerukunan.

Semua agama sejatinya mengajarkan nilai-nilai kerukunan yang membuatnya menjadi faktor integratif dalam kehidupan bermasyarakat. Penting untuk dipahami bahwa kerukunan antar umat beragama bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat.

Demokrasi dan kerukunan antar umat beragama adalah dua sisi mata uang. Meskipun berbeda, keduanya tidak bisa dipisahkan karena memiliki nilai yang sama dan sebanding, serta saling melengkapi. Demokrasi yang aman dan damai memerlukan keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat

“Kerukunan umat beragama menjadi faktor esensial untuk menciptakan kondusivitas, keharmonisan dan lingkungan politik yang sehat dan damai,” Ucapnya.

Sambung dr Susanti, Para tokoh agama memiliki peran kunci dalam meredam potensi perpecahan dan memastikan bahwa kampanye dilakukan secara positif. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat dan peserta pilkada untuk menjauhi kampanye jahat, hitam dan provokatif juga sangat diperlukan.

Silaturrahmi dan sosialisasi kerukunan umat beragama menjelang pilkada 2024 menyongsong merajut kerukunan membangun persaudaraan menjadi langkah konkret dalam membangun pemahaman yang lebih baik antar umat beragama. Kedamaian pilkada tidak hanya dapat dideklarasikan, tetapi juga harus dibuat nyata. Untuk mencapai hal ini, perlu adanya pendekatan edukatif dalam kampanye politik.

“Dengan menjauhi intimidasi dan korupsi, pilkada dapat menjadi ajang untuk adu gagasan dan program, bukan konflik dan perpecahan,” Pungkas Walikota.

Sementara Waka Polres Pematangsiantar Kompol Ahmad Wahyudi bersama Kasdim 0207/Simalungun Mayor Margana senada menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, forum keagamaan dalam menciptakan keamanan dan stabilitas di wilayah Kota Pematangsiantar, serta menekankan betapa vitalnya menjaga kerukunan antar umat beragama dan persatuan kebangsaan, terutama dalam menghadapi tantangan Pilkada serentak yang akan datang.

Pilkada serentak tahun 2024 merupakan momen krusial bagi bangsa kita. Kita perlu bersama-sama memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan lancar dan damai, tanpa adanya konflik yang mengganggu stabilitas daerah Kota Pematangsiantar.

Diketahui Kota Pematangsiantar ini adalah Kota yang indah sejuk dan harmonis dan menjunjung tinggi toleransi. “Semoga kebersamaan dan kolaborasi ini dapat berlanjut dalam upaya mewujudkan Kota Pematangsiantar yang aman, damai, dan harmonis,” Katanya.

Ketua FKUB Kota Pematangsiantar Drs H.M Ali Lubis menyampaikan mari kita manfaatkan momen ini untuk meningkatkan komitmen menjaga kerukunan umat beragama sebagai modal dasar untuk mewujudkan Kota Pematangsiantar yang damai dan sejahtera.

“Kemudian saya sedikit memberikan informasi bahwa Kota Pematangsiantar merupakan Kota yang paling toleran, meski sebelumnya kota kita ini dalam administrasi pernah merosot, namun Kota Pematangsiantar menjadi kunjungan dari daerah lain untuk belajar dalam mewujudkan kota paling toleran se-Indonesia,” Ucap Ali Lubis.

Tampak turut hadir Kakan Kemenag diwakili Bapak Hendriyanto, Para Pemuka Agama, Para Tokoh Masyarakat dan Perwakilan Beberapa Ormas. (PN)

Exit mobile version